Gambar. Tugu Digulis pada Malam Hari
Sumber : www.skyscrapercity.com
Apabila kita kita
melewati jalan lingkar tugu Digulis di kota Pontianak, maka akan terlihat
bangunan yang baru saja selesai direhab, yakni taman Digulis. Taman yang berada
di pusat kota Pontianak tepatnya di Jalan Ahmad Yani ini merupakan destinasi
baru tempat untuk dikunjungi oleh masyarakat Pontianak.
Taman ini bisa
dijadikan sebagai tempat untuk rekreasi, sekedar melepas lelah dan penat
setelah sibuk dengan berbagai aktifitas di siang hari. Selain itu tempat ini
juga asyik untuk dijadikan ajang selfie,
berekspresi diri melalui gadget yang
kemudian dibagikan melalui berbagai sosial media yang ada. Apabila pada malam
hari anda melewati tempat ini, maka akan tampak beberapa pasang suami istri bercengkrama
dengan anak kecilnya, juga beberapa pasang muda mudi sekadar duduk santai di
tepi taman. Selain itu ditambah dengan lampu cantik yang menghiasi tulisan “
Taman Digulis “, yang menambah pesona taman menjadi begitu menawan. Dari segi
keamanan, tempat ini juga dibatasi dengan pembatas pancang yang berjejer rapi
di tepi taman, sehingga masyarakat yang berkunjung ke tempat ini merasa aman
walaupun berada tepat di tepi jalan. Dulu tempat ini sering dijadikan sebagai
ajang untuk display motor beberapa
klub motor di kota Pontianak, akan tetapi sekarang tidak bisa lagi karena ada
pembatas pancang.
Gambar : Taman Digulis, terletak di sebelah utara Tugu Digulis
Sumber : ericopieter.blogspot.com
Di tempat ini juga
ditanam berbagai jenis tanaman hias, berjejer rapi mengikuti bentuk taman
Digulis, sehingga terlihat bersih, anggun dan sejuk bagi siapa saja yang memandangnya.
Apabila anda dari arah barat jalan Ahmad Yani, ketika lampu trafict light berwarna merah, sambil
menunggu lampu hijau menyala, anda bisa me-refresh
sejenak dengan memandang taman indah ini. Di tambah dengan tugu Digulis yang
terlihat kokoh, serta air mancur yang keluar dari kolam secara silih berganti
menambah daya tarik para pengguna jalan untuk memanjakan diri berada di tempat
ini. Taman Digulis menjadi ikon baru kota Pontianak.
Sejarah
Kata Digulis
Berbicara tentang taman
dan tugu Digulis, apakah anda mengenal apa dan mengapa ada istilah kata Digulis?
Beberapa muda - mudi yang saya temui bingung menjawab apa arti sebenarnya kata Digulis
itu. Banyak warga Pontianak sendiri tidak tahu apa arti Digulis. Mereka hanya
sekedar tahu, bahwa dari dulu sejak nenek moyang mereka sudah ada istilah
Digulis, mengenai arti dan asal muasal sejarahnya mereka tidak faham.
Kata Digulis memiliki
sejarah yang panjang, karena terkait dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia di
Kalimantan Barat. Tugu Digulis juga dikenal sebagai Monumen Sebelas Digulis,
atau Tugu Bambu Runcing ( karena bentuk tugunya memang mirip dengan bambu
runcing ), atau dikenal juga dengan sebutan Tugu Bundaran Untan (Universitas
Tanjung Pura) oleh masyarakat Pontianak. Tugu,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mempunyai arti sebagai tiang besar
dan tinggi yang dibuat dari batu, bata atau sebagainya. Tugu juga mempunyai
arti sebuah bangunan yang didirikan sebagai tanda untuk mengingat peristiwa
penting, peristiwa bersejarah, atau untuk menghormati orang atau kelompok yang
berjasa. Tugu yang berbentuk sebelas tiang menyerupai bambu runcing ini kali
pertama diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat H. Soedjiman pada tanggal 10
November 1987 yang bertepatan dengan hari Pahlawan.
Sejarah berawal pada
tahun 1914 didirikannya organisasi Sarikat Islam di Ngabang. Kemudian pada
tahun 1923, organisasi ini melebur menjadi Partai Sarikat Islam, yang menjadi
tonggak sejarah perjuangan rakyat Kalimantan Barat. Pada saat itu, Hindia Belanda khawatir akan
kemungkinan terjadinya pemberontakan oleh para tokoh di Kalimantan Barat,
seperti yang telah terjadi di Jawa dan Sumatera. Pemerintah Hindia Belanda
kemudian menangkap sejumlah tokoh penting Partai Sarikat Islam yang berjumlah
sebelas orang, dan kemudian dibuang ke Boven
Digoel, Irian Barat.
Dari nama tempat
pembuangan pejuang itulah, maka muncullah istilah Digulis. Digoel adalah ejaan lama, kemudian disesuaikan dengan ejaan baru
menjadi kata Digul. Kemudian kata tersebut ditambah akhiran –is, yang berarti
“orang atau pelaku “. Jadi, Digulis mempunyai arti orang – orang yang
diasingkan atau dibuang ke Digul. Tugu Digulis dibangun untuk mengenang para
tokoh perjuang Kalimantan Barat yang dibuang ke Boven Digoel, berjumlah sebelas tugu bambu runcing sesuai dengan
jumlah para tokoh tersebut. Bambu runcing melambangkan simbol perjuangan bangsa
Indonesia.
Tiga dari para tokoh
tersebut meninggal di pengasingan Boven
Digoel, lima diantaranya wafat dalam Peristiwa Mandor di Landak dan tiga
orang lainnya meninggal karena sakit. Kesebelas pejuang itu antara lain: Achmad
Marzuki (Pontianak), Achmad Su’ud bin Bilal Achmad (Ngabang), Gusti Djohan
Idrus (Ngabang), Gusti Hamzah (Ketapang), Gusti Moehammad Situt Machmud
(Ngabang), Gusti Soeloeng Lelanang (Ngabang), Jeranding Sari Sawang
Amasundin alias Jeranding Abdurrahman ( Kapuas Hulu), Haji Rais bin
H. Abdurahman (Ngabang), Moehammad Hambal alias Bung Tambal (Ngabang),
Moehammad Sohor (Ngabang), dan Ya’ Moehammad Sabran (Ngabang).
Kita sebagai warga
Pontianak tentunya harus berbangga dengan tugu yang berada di pusat kota
Pontianak ini. Tugu ini mengingatkan kita akan perjuangan para pendahulu kita
dalam mengobarkan semangat membangun bangsa. Bentuk partisipasi kita antara
lain turut menjaga aset Pontianak ini, jangan sampai ada tangan – tangan jahil
yang tidak bertanggung jawab merusak bangunan Taman Digulis. Pemerintah melalui
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) serta seluruh lapisan masyarakat
Pontianak harus ikut merawat dan menjaga
agar keindahan, kebersihan, keamanan serta kenyamanan taman Digulis tetap
terjaga. Semoga.
senang rsanya tau klo taman digulis ada hubungannya sgn sebuah tempat di ujung timur indonesia yaitu boven digul..
ReplyDeletesoalnya sblm menjejakkan kaki di taman digulis sebelumnya pernah melihat langsung penjara tahanan politik jaman belanda di kota Tanah Merah Kab Boven Digul..
share pengalaman pak ..
Deletemengapa bambunya ad yang tinggi dan rendah?
ReplyDeletesupaya nampak 11 bang.....kalau sejajar semua, kurang menarik barngkali ya ..hehehe
Delete