Kalau jawabannya iya, maka bermimpilah
!! Semua berawal dari mimpi. Jauh sebelum saya menikah, masih teringat dalam
benak pikiran saya, bahwa dulu saya pernah bermimpi ingin mempunyai anak
kembar.
Saya yakini betul, kalau suatu saat anak
saya akan kembar. Oya, mimpi merupakan bagian dari sebuah doa. Teringat kata –
kata Aray, dalam novel laskar pelangi. Bermimpilah,
karena Tuhan akan merangkai mimpi – mimpimu.
Gambar. Saat bulan madu temanten baru, di pelataran Masjid Agung Yogyakarta
Tepat di usia kehamilan istri saya
menginjak 3 bulan, kabar gembira itu disampaikan dokter kepadaku...
“ Selamat pak Faisal, calon bayi anda
kembar !! ” tegas sang dokter.
Ha ha ha, setengah tidak percaya, saya
pun mencoba menerawang kembali mimpi – mimpi saya. Ya, Jauh sebelum saya
menikah, saya pernah bermimpi mempunyai anak kembar.
Waktu pun berjalan dengan cepatnya. Saya
ikut merasakan susah payah istri saya, bagaimana repotnya seorang ibu muda
dengan kehamilan pertama gemeli (
kembar ), membawa beban kandungan yang tampak sedemikian besarnya. Pernah,
ketika saya memeriksakan istri ke klinik lengganan, ada seorang ibu muda yang
bertanya,
“ istrinya sudah waktunya mau melahirkan
ya,mas? “ tanya si ibu muda.
Saya pun tertawa. Usia kandungan baru 6
bulan, tetapi tampilan fisik sudah seperti 9 bulan lebih.
Tepat di masa kandungan 8 bulan,
akhirnya dilakukan persalinan melalui operasi caesar. Pilihan ini memang harus
ditempuh, mengingat resiko yang terlalu tinggi apabila dilakukan persalinan
secara normal.
Tepat di hari jum’at, 30 Maret 2012,
lahirlah bayi kembar penerus keturunan saya dengan suara tangisan yang saling
bersautan.
Hari – hari berlalu, kami melewatinya
dengan penuh suka duka mengasuh dan merawat bayi kembar ini. Segala sesuatu
yang serba baru, membuat kami harus selalu belajar, searching artikel di google,
tanya ke dokter anak secara pribadi, dan lain sebagainya. Buku – buku yang
berkaitan dengan pola asuh anak kembar pun kami borong demi menambah khasanah
keilmuan kami.
Gambar. Kebiasaan saya dulu waktu momong pakai bronjong
Ada ungkapan yang berkembang di
masyarakat, apabila salah satu dari bayi kembar sakit, maka saudara kembarnya
juga akan merasakan sakit. Mereka menyebutnya bahwa bayi kembar itu mempunyai
ikatan batin, yang mana antara satu dengan yang lainnya saling memiliki. Hal
ini ada benarnya, mengingat kemana – mana bayi kembar selalu bersama. Sehingga,
resiko kemungkinan untuk tertular penyakitnya sangat mudah sekali.
Akan tetapi, ada yang aneh dengan bayi
kembar saya ini. Adiknya sakit, akan tetapi kakaknya tidak sakit. Sampai suatu
ketika, karena panasnya yang sudah terlalu tinggi, akhirnya si adik ini
mengalami kejang ( step ). Dan
terpaksalah kami bawa ke rumah sakit untuk dirawat opname. Kalau tidak salah,
kala itu si kembar saat berumur 1 tahun.
Gambar. Sekarang udah bisa selfie
Singkat cerita, selama perawatan di
rumah sakit, kakaknya kami titipkan pada simbahnya. Sengaja kami titipkan,
dikarenakan rumah sakit tidaklah baik bagi anak – anak mengingat banyaknya
bibit penyakit yang bertebaran di rumah sakit. Kami takut, kalau si kakaknya
ini nanti tertular dan kemudian malah sakit.
Dan inilah point anehnya....
Tepat pukul 11 malam, kami dihubungi
bapak yang ada di rumah, mengabarkan kalau si kakak meronta – ronta menangis
kuat. Padahal sejak siang hingga menjelang tidur, si kakak biasa –biasa saja.
Mungkin inilah yang dinamakan ikatan batin anak kembar itu. Akhirnya, si kakak
ini diantarlah ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, si kakak ini langsung
diam dan tertidur kembali dengan nyenyaknya.
Ha ha ha, padahal kata bapak waktu si
kakak menangis, para tetangga pada geger, mereka datang menanyakan ada apa
gerangan.
Itulah sekelumit tentang anak kembar
kami....lain waktu dilanjut lagi...
Saya doakan, semoga anak anda kelak juga
kembar....Amin
No comments:
Post a Comment