Sunday 22 November 2015

THE POWER OF PLANNING



sumber gambar : www.the-blueprints.com

Ada sebuah kalimat hikmah yang mungkin sering kita dengar, bunyinya kira – kira seperti berikut.
“ Seseorang yang gagal merencanakan, berarti dia telah merencanakan kegagalan “
Kalimat di atas membuat penulis merasa terpecut hatinya, untuk kemudian mencoba membedah kalimat tersebut di artikel ini. Pada tulisan kemarin, penulis membahas masalah kesuksesan berikut kiat – kiatnya. Kali ini penulis mencoba membedah topik bahasan tentang kekuatan perencanaan dalam rangka mencapai kesuksesan. 

John Atkinson, seorang tokoh terkenal dari Barat mengatakan, “ Apabila Anda tidak mengatur kehidupan Anda sendiri, maka orang lainlah yang akan mengaturnya “. Setiap manusia pasti mempunyai keinginan atau cita – cita dalam rangka mengaktualisasikan dirinya ketika hidup di dunia ini. Ketika kita masih kecil, sering kita dengar yang ditanyakan orang tua, saudara atau guru sekolah kita.
“ Kalau sudah besar, apa cita – cita mu, nak ? “
“ Nanti kalau kamu dewasa, kamu ingin jadi apa ? “
Kalimat – kalimat tersebut masih teringat jelas dalam benak kita. Kalau masa kecil kita tidak ada pertanyaan seperti itu, berarti bisa dikatakan masa kecil kita memang kurang bahagia...he he he he
Setiap manusia berhak untuk mempunyai dan mewujudkan sebuah cita – citanya. Dengan daya dan upayanya, berbagai cara ditempuh setiap manusia untuk meraihnya. Ada yang berharap kelak menjadi seorang dokter, insinyur, pengusaha bisnis, petani sukses, bahkan tidak sedikit pula yang bercita – cita menjadi presiden.
Seiring dengan berjalannya waktu, cita – cita yang sudah kita dambakan mejadi pudar atau bahkan menghilang. Hal ini sering terjadi pada setiap manusia. Banyak faktor yang membuat sesorang berubah cita – citanya. Padahal kalau di tekuni dan di raih cita – cita tersebut, seseorang bisa sukses di kemudian hari. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan adalah kurangnya perencanaan seseorang dalam mewujudkan cita – citanya. Seorang kawan pernah mengatakan : “ apapun yang kamu inginkan pasti dapat terwujud, asalkan syaratnya dua, yaitu perencanan yang tepat serta takdir Tuhan.”
Banyak para ahli manajemen perencanaan yang mengutarakan kiatnya agar kita dapat mewujudkan cita – cita. Penulis di sini merangkum dari berbagai sumber tentang cara agar kita bisa meraih apa pun yang kita inginkan, diantaranya adalah :
1.       Kita harus mengurai rencana sampai detail : dari awal ke akhir.
Salah satu penyebab kegagalan kita dalam mewujudkan cita – cita adalah kita jarang menguraikan rencana atau strategi sampai detail, dari awal perencanaan sampai goal yang kita inginkan. Sebagai contoh misalnya ketika kita ingin sukses kuliah di Fakultas Ekonomi lulus cumlaude selama 4 tahun. Hal yang perlu kita uraikan dari cita – cita ini adalah ketika kita awal semester, kita harus sudah menyusun jadwal kegiatan dan kuliah kita, manajemen tugas perkuliahan, biaya atau cost yang dikeluarkan selama perkuliahan, bahkan sampai gambaran tema skripsi yang akan kita ambil kelak sudah harus direncanakan sedini mungkin. Untuk menyusunnya, kita bisa bertanya kepada kakak tingkat senior yang sudah menempuh semester akhir. Contoh yang lain silakan dikembangkan sendiri, sesuai dengan minat Anda.  Ingin menjadi penulis, wartawan, diplomat, dokter, guru atau petani sukses pun bisa kita uraikan dari awal sampai akhir. Penguraian ini tidak bisa instan, membutuhkan waktu yang agak lama dan perenungangan yang mendalam.
2.       Kita harus menyusun peta hidup (life mapping)
Seorang motivator terkenal, Anthony Robbins, mengajak kita untuk melihat sepuluh tahun di masa lalu dan merencanakan sepuluh tahun yang akan datang. Ia mengajak kita untuk merenung sejenak. Di manakah kita sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu? Apa harapan dan impian kita ketika itu ? Siapakah teman – teman kita ? Akan menjadi apa kita sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang ? Apa yang harus kita lakukan sekarang agar di masa yang akan datang kita bisa memperoleh kesuksesan ?
Salah satu cara untuk menggapai cita – cita adalah dengan menyusun peta hidup. Dengan menyusun peta hidup , kita akan dimudahkan dalam kita melangkah mencapai cita - cita kita. Setiap langkah kita sehari –hari akan terpantau, terkontrol dan dapat kita evaluasi. Memang, di awal akan terasa sangat berat, akan tetapi ketika sudah terbiasa maka kegiatan ini akan menjadi kebutuhan kita.
Peta hidup yang kita buat terdiri dari :
a.       A. Peta hidup universal,
Peta hidup universal berisi kotak – kotak umur kita dari kita lahir sampai perkiraan kita meninggal nanti. Hidup mati seseorang memang di Tangan Tuhan. Peta hidup universal hanyalah sebagai alat ukur seberapa jauh kita melangkah dalam kehidupan ini. Misalkan perkiraan umur kita sampai 70 tahun, maka buatlah kotak tabel yang berjumlah 70. Isilah ke dalam kotak tersebut apa saja momen spesial yang sudah anda tempuh. Misalnya sekarang anda berumur 30 tahun, berarti kotak ke -1 sampai dengan kota ke-30 di isi pengalaman singkat spesial anda dari tahun ke tahun. Misalnya di kotak yang ke-12  , berarti saat itu kita berumur 12 tahun , kita isi dengan tulisan : MASUK SMP FAVORIT, DIAJAK AYAH BERLIBUR KE SINGAPURA. Kemudian kotak – kotak yang lain silakan di isi sendiri, sesuai dengan pengalaman pribadi anda. Kemudian, dari umur 30 tahun sampai umur perkiraan meninggal anda, yaitu 70 tahun dapat anda isi langkah – langkah masa depan anda. Setelah semua terisi penuh, tempelkan peta hidup universal tersebut pada tempat yang sering anda lihat di rumah atau kantor anda.
b.      B. Peta hidup 5 tahunan, kemudian tahunan, bulanan, mingguan, serta peta hidup harian.
Peta hidup ini berisi langkah konkrit yang harus anda tempuh untuk mewujudkan cita – cita anda.  Misalkan 5 tahun ke depan saya bercita – cita mempunyai usaha catering dengan omset per bulan 100 juta, maka buatlah peta hidup langkah – langkah serta target – target anda untuk mewujudkannya secara detail dalam bentuk 5 tahunan, tahunan, bulanan, mingguan serta harian.
3.       Pembiasaan dan kedisiplinan
Memang, untuk memulai  hal yang baru membutuhkan mental dan tekat yang kuat. Dalam menyusun peta hidup, pastilah akan menemui berbagai hambatan dan kendala. Untuk itu membutuhkan prinsip pembiasaan serta kedisiplinan dalam membuat dan melaksanakan peta hidup yang sudah kita buat tersebut. Membuat peta hidup membutuhkan waktu yang tidak singkat, bahkan dalam sebulan pun seseorang belum tentu selesai menyusun peta hidupnya. Akan tetapi, kalau kita disiplin dan sudah terbiasa melaksanakan peta hidup yang sudah kita rencanakan, Insyaallah cita – cita setinggi apapun akan dapat kita raih.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment