Hai sobat, memasuki tahun baru 2016 ini,
tentunya kalian semua sudah mempunyai planning
resolusi yang sudah dibuat sebelumnya. Saya pun demikian, sudah membuat
perencanaan – perencanan yang demikian rapi, agar ke depan menjadi lebih baik.
Dalam urusan karier, saya sudah
merencanakan sebuah pengembangan bisnis kuliner yang lain dari pada yang lain.
Pontianak merupakan surganya pengusaha kuliner. Dari sekian banyak usaha
kuliner yang saya temui, hampir bisa dipastikan (80%) berhasil dalam menjualkan
produknya. Mulai dari yang kelas teri, sampai dengan kelas kakap. Mulai dari
jualan penthol bakar, sampai restoran berkelas sea food.
Secara psikologis, memang hampir
sebagian besar masyarakat yang tinggal provinsi Kalimantan Barat ini adalah penikmat
wisata kuliner. Maka jangan heran apabila anda berkunjung ke kota Pontianak
pada malam hari, maka akan tampak warung dan cafe yang ramai berjejal karena banyaknya pengunjung. Hampir semua
warung yang ada di sudut kota khatulistiwa ini tidak pernah sepi dari pengunjung.
Dalam mengembangkan usaha bisnis, uang merupakan
syarat mutlak yang dibutuhkan sebagai modal dalam mengawalinya. Bagi seseorang yang
sudah mempunyai tabungan banyak, maka uang bukanlah menjadi masalah. Akan
tetapi, bagi mereka yang tabungannya pas – pasan, maka peran orang ketiga atau
investor adalah mutlak dibutuhkan.
Untuk menggaet dan meyakinkan seorang
investor modal, tentunya membutuhkan proposal usaha yang tepat dan meyakinkan investor. Sebisa
mungkin, seorang investor harus benar – benar yakin akan usaha yang akan kita
jalani. Proses persuasif untuk merebut
potensi investor ini berupa presentasi bisnis yang menarik, menyadur ide yang
telah dicetuskan oleh Dave McClure,
seorang start up bisnis berkebangsaan
Virginia yang sukses menggaet para investor untuk mengucurkan modal pada
perusahaan yang didirikannya. Artikel berbahasa inggris tersebut telah di
terjemahkan ulang dalam bahasa Indonesia dengan kalimat yang lebih sederhana
dan mudah dipahami oleh : Muhammad Noer
Penjelasannya adalah sebagai berikut :
1.
Elevator Pitch
Dalam
dunia bisnis dikenal istilah elevator pitch yakni pembicaraan
singkat kurang dari 1 menit di dalam lift.
Bayangkan
Anda tidak sengaja ketemu Bill Gates di dalam sebuah lift. Anda hanya berdua
di dalam lift tersebut yang sedang bergerak menuju lantai tujuan dalam 30
detik. Apa yang bisa Anda jelaskan tentang bisnis Anda dalam tempo yang singkat
tersebut?
Itulah
elevator
pitch. Pikirkan kalimat dan penjelasan yang merangkum inti bisnis
Anda yang dapat disampaikan dalam 30 detik pertama.
2.
The
Problem
Setiap
presentasi proposal usaha haruslah menjelaskan apa permasalahan yang terjadi.
Apa problem yang ingin Anda selesaikan.
Semakin
jelas problem tersebut, semakin baik. Sebab, seorang calon investor tidak ingin
menghabiskan waktu untuk sebuah ide bisnis atau usaha yang tidak bisa
menyelesaikan persoalan.
Untuk
menjelaskan sebuah permasalahan, gunakan bahasa yang sederhana. Semakin
berat problem yang dirasakan, semakin baik. Sebab itu berarti problem tersebut
memang harus dipikirkan jalan keluarnya.
3. The Solution
Setelah
Anda menjelaskan permasalahan, sekarang tiba saatnya menjelaskan solusi yang
Anda tawarkan. Ingat, semua bisnis pesaing Anda juga sedang berusaha
memberi solusi untuk permasalahan yang sama.
Tunjukkan
bagaimana solusi yang Anda tawarkan berbeda. Perlihatkan bagaimana pelanggan
akan puas dengan penyelesaian yang Anda tawarkan. Ini akan membuat proposal
usaha Anda tampil beda.
4. Market Size
Anda
telah mampu menjelaskan permasalahan dan memberikan solusi jitu untuk
menyelesaikannya. Satu tugas penting telah selesai. Selanjutnya adalah
menunjukkan kepada calon investor seberapa besar pangsa pasar (market size)
yang akan diraih lewat solusi yang Anda berikan. Semakin besar pangsa pasar
tentu akan semakin menarik buat seorang investor.
Ada
kalanya pangsa pasar tidak terlalu besar. Ini bukan masalah. Asalkan Anda bisa
menjelaskan pangsa pasar yang bisa diraih dan berapa nilai dari pangsa pasar
tersebut terhadap bisnis yang akan dijalankan.
5. Business Model
Satu
hal yang membedakan entrepreneur sejati dengan entrepreneur lainnya adalah
mereka mampu menjelaskan bisnis model yang hendak dipakai.
Ketika
Steve Jobs menawarkan produk iPod
pertama kali, dia tahu bahwa bisnis penjualan lagu sangat besar. Jobs tahu
persis dia tidak hanya akan menjual hardware pemutar musik, melainkan membangun
ekosistem jual beli musik itu sendiri.
Demikian
pula ketika dia memperkenalkan iPhone
dan iPad. Jobs tahu betul bahwa dia
punya bisnis model di mana para programmer handal akan menjual aplikasi
mereka dan Apple mendapat porsi
keuntungan dari setiap aplikasi yang terjual dengan menyediakan tempat jual
beli bernama AppStore.
Ini
pula yang harus Anda pikirkan. Meskipun Anda sudah punya solusi terhadap
permasalahan, pikirkan bisnis model terbaik yang akan bertahan untuk
jangka panjang. Bagaimana cara Anda mencapai konsumen. Tunjukkan lewat proposal
usaha Anda dari mana saja sumber pendapatan akan diperoleh. Hitung seberapa
besar yang bisa didapatkan dari masing-masing sumber.
6. Proprietary Tech
Sebuah
usaha yang menjanjikan memiliki keunggulan kompetitif. Keunggulan ini
bisa berupa hak paten atas teknologi tertentu, cara pemasaran tertentu,
pengalaman yang unik, ataupun penguasaan atas pangsa pasar.
Jelaskan
kepada investor tentang proposal bisnis Anda. Apa keunggulan kompetitif yang
Anda punya sehingga perusahaan start-up yang Anda bangun layak mendapat
perhatian. Apa yang membuat proposal usaha Anda berbeda dari proposal usaha
lain yang diterima angel investor tersebut.
7. Competition
Dalam
usaha apa saja tentu ada persaingan. Persaingan itu sehat. Adanya kompetisi
menunjukkan sebuah usaha menguntungkan. Sebab jika tidak ada pemain lain yang
berebut di pangsa pasar yang sama, artinya usaha tersebut tidak menarik atau
tidak memiliki pasar yang cukup besar.
Jelaskan
bagaimana peta persaingan yang ada. Semakin Anda mampu membuat pemetaan
seperti ini, semakin kagum calon investor kepada Anda. Karena Anda telah mampu
memetakan apa saja kompetisi yang ada dan di mana letak perusahaan Anda dalam
peta persaingan tersebut. Tunjukkan lewat proposal bisnis bahwa perusahaan
Anda lebih baik. Atau jika tidak bisa menjadi terbaik, perusahaan Anda
beda dengan yang lain. Tentu harus berbeda dalam hal yang positif.
8. Marketing Plan
Seorang
investor akan tertarik dengan usaha yang memiliki rencana pemasaran yang jelas.
Rencana
ini mencakup bagaimana usaha Anda akan menjangkau konsumen.
Apakah
lewat iklan? Iklan di TV, koran, atau social media?
Seberapa
besar calon konsumen yang akan terpapar dengan iklan tersebut?
Berapa
banyak dari calon konsumen yang bisa Anda ajak menjadi konsumen sesungguhnya?
Itulah
rencana pemasaran yang komprehensif. Anda tahu peta persaingan dan bagaimana
memasuki pasar dengan rencana yang matang.
9. Team
Hal
yang tidak kalah penting dalam proposal bisnis atau proposal usaha yang baik
adalah tim yang kuat. Sebagai perusahaan pemula, biasanya tim Anda hanya
terdiri dari beberapa orang saja. Tidak mengapa.
Hal
paling penting yang perlu Anda tunjukkan kepada venture capitalist
(investor) tersebut adalah bagaimana tim tersebut saling berbagi peran dan
bagaimana masing-masing anggota tim secara sinergis bergerak ke arah yang
sama untuk memajukan perusahaan.
Jelaskan
pula apakah Anda punya tim yang ahli di bidang tertentu, pernah berkecimpung di
bisnis lain sebelumnya, atau orang yang kuat di bidang penjualan (sales).
Keberadaan
tim akan membuat investor percaya bahwa Anda sudah mempersiapkan tim yang
meskipun kecil namun cukup mapan untuk menjalankan bisnis tersebut dengan
sungguh-sungguh.
10. Money
Ide
boleh hebat, rencana boleh meyakinkan. Namun, seorang investor sejati baru akan
tertarik jika Anda bisa menunjukkan penghasilan yang benar-benar diperoleh
dari usaha tersebut.
Ini
sebagai pembuktian bahwa semua hipotesis Anda tentang permasalahan, solusi,
bisnis model, pangsa pasar, dan rencana pemasaran memang bekerja dengan baik
dan benar-benar menghasilkan uang.
Dengan
demikian, investor akan memahami tugasnya adalah membantu pendanaan dan
menyetujui proposal usaha Anda untuk membuat bisnis tersebut berkembang pesat
dan melaju dengan cepat.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Itulah
10 langkah membuat presentasi proposal usaha yang baik ditujukan kepada calon
investor. Jika Anda menerapkan langkah-langkah tersebut, saya yakin investor
akan tertarik untuk menanamkan modalnya.
Tidak hanya itu, dengan
mengikuti 10 struktur di atas, Anda bisa membuat slide yang singkat, padat,
sekaligus efektif. Dengan demikian, Anda bisa membuat proposal bisnis atau
proposal usaha yang meyakinkan dengan struktur yang kuat.
No comments:
Post a Comment