sumber gambar : www.kaskus.co.id
Di perempatan
jalan raya itu tampak beberapa muda – mudi hilir mudik masing – masing membawa
sekantung plastik besar berwarna merah. Setiap bertemu dengan warga miskin, penghuni
panti asuhan, tukang sampah, marbot masjid, sopir oplet, tukang ojek, kenek
bus, pengemis, pengamen jalanan, dan masyarakat kurang mampu lainnya, mereka
mengeluarkan sebuah bungkusan putih dari dalam kantung plastik tersebut dan
membagikannya kepada mereka. Ya, mereka adalah para relawan yang menamakan
dirinya dengan Gerakan Pecinta Sedekah (GPS). Komunitas ini bergerak di bidang
sosial, yakni memberikan paket nasi box setiap hari Jum’at pagi di wilayah sekitaran
Bekasi, Jawa Barat. Walaupun tampak sedikit dan terkesan sederhana, akan tetapi
bagi mereka yang kurang mampu, sedekah berupa sarapan gratis ini sangat
terkesan bagi mereka. Banyak sekali warga yang simpati terhadap komunitas ini,
terbukti dengan banyaknya donatur yang setiap pekan sekali berbondong-bondong
menyisihkan sebagian dari rezekinya untuk disalurkan kepada komunitas ini. Komunitas
ini diprakarsai oleh seseorang yang bernama Budiana Ibnu Basyir, warga Bekasi
yang aktif menggerakkan tetangga dan para donatur untuk ikut bergabung dengan
komunitas ini. Saya sengaja mengambil contoh gerakan sedekah ini, karena
sang founder gerakan ini baru saja dipanggil oleh Sang Khaliq tepat di hari pahlawan 10
November 2015 kemarin dikarenakan sakit. Saya sama sekali belum pernah bertemu
dengan beliau, hanya saja kami aktif bertegur sapa melalui jejaring sosial. Saya
sangat terinspirasi dengan apa yang telah dilakukan beliau, melalui komunitas
Gerakan Pecinta Sedekah, beliau mengajarkan kepada kita bahwa bersedekah
sangatlah mudah dilakukan, sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT akan
karunia limpahan Rahmat yang telah kita dapatkan.