“Seseorang akan menjadi ahli dalam
suatu bidang tertentu yang diinginkan setelah dia melakukan atau mempelajarinya
dalam waktu 10.000 jam”
-Malcolm Gladwell -
Sumber gambar : www.sigitpurnomo.com
Pemerintah Indonesia mencanangkan
gerakan Kerja,Kerja, Kerja. Saya tidak meragukan visi yang dibangun oleh
pemerintahan saat ini. Pemerintah menginginkan setiap elemen warga Indonesia
mempunyai etos kerja yang tinggi, sehingga selalu siap dalam menghadapi
berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini. Pemerintah mengakui bahwa bangsa
kita sedang mengalami keterpurukan dalam berbagai aspek. Maka sangatlah tepat
apabila pemerintah menghimbau masyarakat melalui gerakan ini, agar ke depan
bangsa kita menjadi lebih baik.
Bagi saya, untuk mencapai masa
depan yang lebih baik, kerja saja tidaklah tepat. Perlu diimbangi dengan aspek
– aspek yang lain, seperti ilmu ( baca : kerja cerdas ), kesempatan /
opportunity, dan fokus. Ilmu sangatlah penting, dan bagian ini tidak boleh
dilepaskan dari aspek kerja. Bekerja tanpa ilmu seakan – akan kita berlayar di
tengah samudera tetapi tanpa arah yang jelas. Kia terombang-ambing ditengah
pusaran samudra kehidupan yang luas. Kita akan dilibas oleh mereka yang
mempunyai kapal ( baca : power ) yang
lebih mumpuni. Kesempatan atau opportunity juga sangat diperlukan dalam
meningkatkan kualitas kerja kita. Pemerintah menganjurkan kita untuk kerja
keras, akan tetapi kenyataan di lapangan yang terjadi adalah pemutusan lapangan
pekerjaan. Ribuan orang dirumahkan akibat ketidakmampuan perusahaan dalam
menghadapi krisis global. Pemerintah juga menganjurkan masyarakat untuk
senantiasa berwirausaha, akan tetapi masyarakat belum siap sepenuhnya untuk
mengambil kesempatan itu. Wirausaha membutuhkan modal , mental dan akal (ilmu)
yang tidaklah mudah diperoleh secara instan. Pemerintah juga perlu berperan
aktif menyediakan sarana dan prasarana dalam mewujudkan masyarakat yang
berwirausaha. Fokus juga diperlukan untuk meningkatkan kapasitas diri dalam
rangka menghadapi tuntutan pemerintah. Kerja yang tidak fokus ibarat seperti
menggugurkan kewajiban saja. Mereka bekerja tidak sepenuh hati, esay going, asal bapak senang, dan
istilah – istilah lain yang menjadi penyakit dalam bekerja.
Saya tidak perlu terlalu pusing
memikirkan hal di atas. Biarlah para stake
holder negara kita yang memikirkannya dan memang sudah menjadi kewajibannya
dalam mensejahterakan masyarakat. Saya akan membahas tentang teori 10.000 jam
yang tempo hari menjadi tema apik di sebuah komunitas jejaring sosial. Teori
ini dikemukakan oleh Malcolm Gladwell, seorang penulis yang bekerja dalam
majalah The New Yorker, dalam bukunya yang berjudul outlier. Teori ini menjelaskan bahwa : Seeorang
akan menjadi ahli dalam suatu bidang tertentu yang diinginkan setelah dia
melakukan atau mempelajarinya dalam waktu 10.000 jam. Teori ini menitikberatkan pemahaman
kerja keras, bahwa kalau anda ingin sukses, maka bekerja keraslah sampai anda
mencapai waktu 10.000 jam. Mereka tidak lantas menghabiskan hari-harinya
hanya untuk bekerja mewujudkan cita – citanya saja tanpa istirahat, refreshing, makan dan minum, ibadah,
interaksi sosial dan lain sebagainya. Asumsinya, kalau seseorang fokus bekerja
selama 2 jam dalam sehari, maka untuk mencapai 10.000 jam dia harus
menghabiskan waktu selama 13,7 tahun.
Kalau ingin lebih singkat untuk menjadi ahli, maka dalam sehari dia harus
meningkatkan waktu bekerjanya.
Profil sukses
Banyak tokoh sukses yang
mengaplikasikan teori ini dalam meraih cita – citanya. Sebut saja Cristiano
Ronaldo (CR7) , sang begawan sepakbola yang sukses dalam menjalani profesinya.
Penghasilannya tidak tanggung-tanggung, pemuda ganteng ini menjadi milyader
dalam umur yang berumur 30 tahun. Sebuah media bola melansir, perpanjangan
kontrak CR7 oleh klub Real Madrid baru saja ditanda tangani. Dalam kesepakatan
pembaruan kontrak itu, Real Madrid akan menaikkan gaji mingguan Ronaldo menjadi
sebesar 330 ribu pound (Rp4,8 miliar) per pekan, atau sehari Rp 685,7 juta,
atau Rp 28,57 juta per jam, dan semenit saja rekeningnya sudah bertambah
Rp4,762 juta. Angka ini belum termasuk “penghasilan tambahan” sampingannya
seperti iklan produk, cover majalah, bisnis pribadi, dan lain sebagainya. Sebuah
angka rupiah yang sangat fantastis !
Cristiano Ronaldo dalam
memperoleh penghasilan itu tidaklah dengan cara yang instan. Ia membutuhkan
latihan yang sangat keras dan waktu yang cukup lama dalam mencapai kesuksesan. Dia
selau bangun pagi untuk lari selama satu jam. Setelah sarapan, dia menghabiskan
6 jam untuk latihan sepak bola. Sit-up pun dia lakukan sebanyak 3000 dalam
sehari. Menjelang malam, dia latihan kembali dalam arena futsal. Kegiatan
tersebut berlangsung selama bertahun – tahun. Misalkan kita asumsikan latihan
olah raga dalam sehari sebanyak 10 jam, maka untuk mencapai ahli, dia
membutuhkan waktu 2,7 tahun. Sedangkan CR7 fokus berlatih sepak bola sejak dia
berumur 14 tahun. Kalau sekarang dia berumur 30 tahun, maka total dia berkarir
fokus di sepak bola adalah 16 tahun. Berarti dia sudah mencapai 60.000 jam. Sama
saja dia 6 kali lebih hebat dari sekedar ahli saja.
Kita bisa
Kita sering kagum akan kesuksesan
orang lain, tanpa melihat jerih payah proses mereka dalam meraih kesuksesan.
Indonesia mempunyai beragam sumber daya yang bisa kita manfaatkan untuk membuat
kita sukses. Sumber daya manusia yang lebih dari seperempat milyar ini akan
menjadi manusia unggul apabila mereka mau berproses diri menggapai sukses.
Tidak ada kesuksesan diraih dengan cara instan. Kalaupun ada, biasanya tidak
akan bertahan lama. Misalkan seseorang yang mendapatkan warisan 1 milyar,
apabila tidak mempunyai mental kerja keras, maka uang tersebut akan menguap
habis untuk kebutuhan konsumsi. Kita bisa menjadi ahli dalam bidang yang kita
inginkan, dengan syarat penuhilah teori 10.000 jam terbang. Seorang pilot
dikatakan ahli dan profesional apabila dia sudah menempuh 15.000 kali jam
terbang. Dokter untuk menjadi ahli atau spesialis membutuhkan waktu kuliah
minimal 6 tahun dengan tugas dan kuliah yang demikian berat. Walaupun sudah
piawai main gitar, vokalis sekaligus gitaris Gugun Blues Shelter (GBS), Gugun,
masih giat berlatih gitar 6 jam sehari.
Apapun profesi yang anda
inginkan, jalanilah dengan fokus, latihan keras serta cerdas agar teori 10.000
jam terpenuhi. Banyak peluang yang bisa anda ambil sesuai bakat dan minat anda.
Penulis, pelukis, olahragawan, politikus, peneliti, motivator, pebisnis,
seniman, guru, dan berbagai profesi lainnya. Ambillah kesempatan untuk berkembang seperti bergabung
dalam komunitas, les tambahan, ataupun menghadiri seminar,pelatihan dan mengikuti
berbagai lomba yang digelar. Latih dan kembangkan bakat anda, niscaya apa yang
anda citakan dapat tercapai.
Selamat berproses menuju 10.000
jam.
No comments:
Post a Comment