sumber gambar : www.the-blueprints.com
Ada sebuah kalimat hikmah yang
mungkin sering kita dengar, bunyinya kira – kira seperti berikut.
“ Seseorang yang gagal
merencanakan, berarti dia telah merencanakan kegagalan “
Kalimat di atas membuat penulis
merasa terpecut hatinya, untuk kemudian mencoba membedah kalimat tersebut di artikel
ini. Pada tulisan kemarin, penulis membahas masalah kesuksesan berikut kiat –
kiatnya. Kali ini penulis mencoba membedah topik bahasan tentang kekuatan
perencanaan dalam rangka mencapai kesuksesan.
John Atkinson, seorang tokoh terkenal dari Barat mengatakan, “
Apabila Anda tidak mengatur kehidupan Anda sendiri, maka orang lainlah yang
akan mengaturnya “. Setiap manusia pasti mempunyai keinginan atau cita – cita
dalam rangka mengaktualisasikan dirinya ketika hidup di dunia ini. Ketika kita
masih kecil, sering kita dengar yang ditanyakan orang tua, saudara atau guru
sekolah kita.
“ Kalau sudah besar, apa cita –
cita mu, nak ? “
“ Nanti kalau kamu dewasa, kamu
ingin jadi apa ? “
Kalimat – kalimat tersebut masih teringat
jelas dalam benak kita. Kalau masa kecil kita tidak ada pertanyaan seperti itu,
berarti bisa dikatakan masa kecil kita memang kurang bahagia...he he he he
Setiap manusia berhak untuk
mempunyai dan mewujudkan sebuah cita – citanya. Dengan daya dan upayanya,
berbagai cara ditempuh setiap manusia untuk meraihnya. Ada yang berharap kelak
menjadi seorang dokter, insinyur, pengusaha bisnis, petani sukses, bahkan tidak
sedikit pula yang bercita – cita menjadi presiden.
Seiring dengan berjalannya waktu,
cita – cita yang sudah kita dambakan mejadi pudar atau bahkan menghilang. Hal
ini sering terjadi pada setiap manusia. Banyak faktor yang membuat sesorang
berubah cita – citanya. Padahal kalau di tekuni dan di raih cita – cita
tersebut, seseorang bisa sukses di kemudian hari. Salah satu faktor yang
menyebabkan kegagalan adalah kurangnya
perencanaan seseorang dalam mewujudkan cita – citanya. Seorang kawan
pernah mengatakan : “ apapun yang kamu inginkan pasti dapat terwujud, asalkan syaratnya
dua, yaitu perencanan yang tepat serta takdir Tuhan.”
Banyak para ahli manajemen
perencanaan yang mengutarakan kiatnya agar kita dapat mewujudkan cita – cita.
Penulis di sini merangkum dari berbagai sumber tentang cara agar kita bisa
meraih apa pun yang kita inginkan, diantaranya adalah :
1. Kita harus mengurai rencana sampai detail :
dari awal ke akhir.
Salah satu penyebab kegagalan kita dalam mewujudkan
cita – cita adalah kita jarang menguraikan rencana atau strategi sampai detail,
dari awal perencanaan sampai goal
yang kita inginkan. Sebagai contoh misalnya ketika kita ingin sukses kuliah di
Fakultas Ekonomi lulus cumlaude
selama 4 tahun. Hal yang perlu kita uraikan dari cita – cita ini adalah ketika
kita awal semester, kita harus sudah menyusun jadwal kegiatan dan kuliah kita,
manajemen tugas perkuliahan, biaya atau cost
yang dikeluarkan selama perkuliahan, bahkan sampai gambaran tema skripsi yang
akan kita ambil kelak sudah harus direncanakan sedini mungkin. Untuk
menyusunnya, kita bisa bertanya kepada kakak tingkat senior yang sudah menempuh
semester akhir. Contoh yang lain silakan dikembangkan sendiri, sesuai dengan minat
Anda. Ingin menjadi penulis, wartawan,
diplomat, dokter, guru atau petani sukses pun bisa kita uraikan dari awal
sampai akhir. Penguraian ini tidak bisa instan,
membutuhkan waktu yang agak lama dan perenungangan yang mendalam.
2. Kita harus menyusun peta hidup (life mapping)
Seorang motivator terkenal, Anthony Robbins, mengajak kita untuk melihat sepuluh tahun di masa
lalu dan merencanakan sepuluh tahun yang akan datang. Ia mengajak kita untuk
merenung sejenak. Di manakah kita sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu? Apa
harapan dan impian kita ketika itu ? Siapakah teman – teman kita ? Akan menjadi
apa kita sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang ? Apa yang harus kita
lakukan sekarang agar di masa yang akan datang kita bisa memperoleh kesuksesan
?
Salah satu cara untuk menggapai cita – cita adalah
dengan menyusun peta hidup. Dengan menyusun peta hidup , kita akan dimudahkan
dalam kita melangkah mencapai cita - cita kita. Setiap langkah kita sehari
–hari akan terpantau, terkontrol dan dapat kita evaluasi. Memang, di awal akan
terasa sangat berat, akan tetapi ketika sudah terbiasa maka kegiatan ini akan
menjadi kebutuhan kita.
Peta hidup yang kita buat terdiri dari :
a. A. Peta hidup universal,
Peta hidup
universal berisi kotak – kotak umur
kita dari kita lahir sampai perkiraan kita meninggal nanti. Hidup mati
seseorang memang di Tangan Tuhan. Peta hidup universal hanyalah sebagai alat
ukur seberapa jauh kita melangkah dalam kehidupan ini. Misalkan perkiraan umur
kita sampai 70 tahun, maka buatlah kotak tabel yang berjumlah 70. Isilah ke dalam
kotak tersebut apa saja momen spesial yang sudah anda tempuh. Misalnya sekarang
anda berumur 30 tahun, berarti kotak ke -1 sampai dengan kota ke-30 di isi
pengalaman singkat spesial anda dari tahun ke tahun. Misalnya di kotak yang
ke-12 , berarti saat itu kita berumur 12
tahun , kita isi dengan tulisan : MASUK SMP FAVORIT, DIAJAK AYAH BERLIBUR KE
SINGAPURA. Kemudian kotak – kotak yang lain silakan di isi sendiri, sesuai
dengan pengalaman pribadi anda. Kemudian, dari umur 30 tahun sampai umur
perkiraan meninggal anda, yaitu 70 tahun dapat anda isi langkah – langkah masa
depan anda. Setelah semua terisi penuh, tempelkan peta hidup universal tersebut
pada tempat yang sering anda lihat di rumah atau kantor anda.
b. B. Peta hidup 5 tahunan, kemudian tahunan, bulanan,
mingguan, serta peta hidup harian.
Peta hidup ini
berisi langkah konkrit yang harus anda tempuh untuk mewujudkan cita – cita
anda. Misalkan 5 tahun ke depan saya
bercita – cita mempunyai usaha catering dengan omset per bulan 100 juta, maka
buatlah peta hidup langkah – langkah serta target – target anda untuk
mewujudkannya secara detail dalam bentuk 5 tahunan, tahunan, bulanan, mingguan
serta harian.
3. Pembiasaan dan kedisiplinan
Memang, untuk memulai
hal yang baru membutuhkan mental dan tekat yang kuat. Dalam menyusun
peta hidup, pastilah akan menemui berbagai hambatan dan kendala. Untuk itu
membutuhkan prinsip pembiasaan serta kedisiplinan dalam membuat dan
melaksanakan peta hidup yang sudah kita buat tersebut. Membuat peta hidup
membutuhkan waktu yang tidak singkat, bahkan dalam sebulan pun seseorang belum
tentu selesai menyusun peta hidupnya. Akan tetapi, kalau kita disiplin dan
sudah terbiasa melaksanakan peta hidup yang sudah kita rencanakan, Insyaallah cita – cita setinggi apapun
akan dapat kita raih.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment